MMC Kobar – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) melalui Dinas Pertanian menggelar Rapat Koordinasi Kewaspadaan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada Selasa (21/01) yang berlangsung di aula kantor Dinas Pertanian.
Acara ini dihadiri oleh perwakilan Bagian Perekonomian dan SDA Setda Kobar, Polres Kobar, Pos TNI Angkatan Laut Kumai, BPBD Kobar, Satpol PP Kobar, BKHIT Kalteng Satpel Pangkalan Bun, Balai Veteriner Banjar Baru, KSOP Kumai, UPTD Pelabuhan Tempenek, Bapenda Kobar, Asosiasi Pedagang dan Pemotong Sapi (ASPEPSI) Kobar, dan perwakilan Sentra Peternakan Rakyat (SPR).
Kepala Dinas Pertanian, Kris Budi Hastuti, dalam pengantar diskusi menekankan pentingnya langkah cepat dan kolaboratif untuk mengantisipasi penyebaran PMK di Kabupaten Kobar yang memiliki populasi ternak cukup besar.
“Sebagai salah satu kabupaten yang bergantung pada sektor peternakan, kita harus memastikan PMK dapat dicegah dan dikendalikan. Semua pihak, mulai dari pemerintah, peternak, hingga masyarakat, perlu bekerja sama untuk menjaga kesehatan ternak demi keberlanjutan perekonomian daerah,” ujar Kris.
Dalam rapat ini, beberapa topik dibahas, di antaranya :
Ketua Sentra Peternakan Rakyat (SPR) Pangkalan Lada M. Tolkah, mengapresiasi inisiatif Dinas Pertanian Kobar dan berharap bisa segera mendapatkan bantuan vaksin PMK dari pemerintah.
Di akhir diskusi, Kepala Distan Kobar meminta seluruh pihak menjaga komunikasi dan memprioritaskan upaya pencegahan. “Kita tidak bisa bekerja sendiri. Keberhasilan ini membutuhkan partisipasi aktif semua elemen masyarakat,” tegas Kris.
Rapat ini menjadi langkah awal untuk memperkuat ketahanan sektor peternakan di Kabupaten Kotawaringin Barat, dengan harapan PMK dapat dicegah dan ketahanan pangan lokal tetap terjaga.