MMC Kobar - Dalam upaya mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Dinas Pertanian (Distan) melalui Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner mengintensifkan langkah-langkah antisipatif. Langkah ini melibatkan pengawasan ketat, edukasi kepada peternak, serta biosekuriti dan terapi supportif pada ternak yang rentan terinfeksi.
Kepala Dinas Pertanian Kobar, Kris Budi Hastuti, menekankan pentingnya kewaspadaan dan kerja sama seluruh elemen masyarakat dalam mencegah penyebaran PMK yang dapat berdampak pada sektor peternakan daerah.
“Meski belum ada laporan kasus PMK baru, kita tidak boleh lengah. Kita harus terus memperketat pengawasan lalu lintas ternak, melindungi daerah dari ancaman penyebaran PMK,” ujar Kris, Senin (20/01).
Langkah-langkah antisipasif yang telah, sedang dan akan dilakukan antara lain :
Kadistan Kobar, Kris, menyatakan dukungan penuh terhadap upaya Dinas Pertanian dan menekankan pentingnya kolaborasi antara peternak dan pemerintah. “Langkah antisipatif ini adalah kunci untuk menjaga sektor peternakan kita tetap sehat dan produktif. Kami mengajak seluruh peternak untuk mengikuti arahan tim kesehatan hewan demi mencegah terjadinya wabah,” tegas Kris.
Salah satu peternak dari Desa Natai Raya, Mujiyono, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. “Kami merasa sangat terbantu, terutama dengan informasi terkait cara melindungi sapi kami dari PMK serta rencana bantuan vaksinasi PMK,” katanya.
Distan berharap, melalui langkah-langkah ini, Kotawaringin Barat dapat tetap menjadi daerah terkendali PMK dan melindungi ketahanan ekonomi berbasis peternakan di wilayah tersebut. Upaya akan terus dilakukan secara konsisten agar potensi wabah dapat dihindari.